Pilu termangu membaca lini masa tentang mereka yang memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sejenak berita ini bersirobok dengan ingatan tentang Marsha Linehan yang selalu berjuang untuk tidak mati layaknya pecundang.
Oma Marsha, seorang psikolog juga penyintas BPD (borderline personality disorder), pernah didiagnosis skizofrenia dan mendapat intervensi elektrokonvulsif alias pengobatan yang menghantarkan aliran listrik ke kepala manusia.
Ia berjuang untuk mengalahkan sekaligus berdamai dengan masalahnya. Dialektika rasa dikembangkan untuk menyeimbangkan segala gelisah dan hidupnya yang nirmakna.
"Rasanya hidup ini terlalu berat. Aku sudah tidak kuat."
Premis pertama berupa thanatos, hasrat untuk meninggalkan jasmani. Apalagi disertai dengan: Aku mau mati saja.
Dan aku mau melihat akhir dari petualangan One Piece.
Kalimat kedua ialah eros, dorongan untuk hidup. Mereka seolah bertentangan. Namun sejatinya tiada yang meniadakan. Integrasi keduanya melahirkan dialektika yang membuat sudut pandang jiwa menjadi luas.
Hal inilah yang dibangun lalu dikembangkan oleh Oma Marsha. Pikirannya mengajaknya untuk bunuh diri. Dan kemudian ia berkata: i did not want to die a coward.
Perlahan Oma Marsha bangkit lalu memilih untuk melanjutkan hidup dengan penuh makna. Dengan bekerja sebagai psikolog ia banyak bertemu dengan mereka yang juga memiliki masalah yang sama. Dikembangkannya suatu intervensi psikologi bernama Dialectical Behavior Therapy yang tujuan awalnya adalah menstabilkan perilaku-perilaku destruktif seperti melukai diri dan bunuh diri.
Maka belajar dari rentetan berita pilu serta Marsha Linehan pada akhirnya membawa kita pada suatu tugas perkembangan manusia yang perlu dipenuhi di usia remaja, yaitu kemampuan dalam berpikir abstrak.
Kemampuan ini memungkinkankan individu menyerhanakan suatu konsep, menganalisis, lalu menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Keterampilan ini juga jika dilatih terus menerus akan melahirkan metakognitif, yang merupakan bagian dari HOTS, high order thinking skills.
Apapun masalah itu yang seringkali membuatmu termangu, keluh tak akan membantu. Berjalanlah dalam diam lalu berkata: aku diciptakan Tuhan dengan kasih sayang, dan aku tidak akan mati layaknya pecundang.
Terima kasih Oma Marsha.
Sumber gambar:
https://drsafehands.com/blog/dialectical-behavioral-therapy/
Sumber video:
