Tampilkan postingan dengan label Mindset Sehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mindset Sehat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Oktober 2018

Mindful Diet: Rahasia Umur Panjang


Oleh Tauhid Nur Azhar

Seorang rekan baru saja berduka ketika neneknya yang berusia 89 tahun meninggal dunia. “Tetap saja sedih rasanya ketika melihat kursi jati tua di rumah nenek tak lagi ada yang mendudukinya, meski usia 89 tentulah relatif panjang bagi manusia,” begitu komentarnya ketika ia mengenang sang nenek tercinta.

Kisah berikutnya adalah ketika saya mengantarkan istri untuk melakukan foto keluarga seorang rekan yang tampaknya keturunan Indo-Belanda. Di beranda depan rumahnya duduk dengan tenang sang Oma yang ternyata telah berusia sangat lanjut, mendekati 90 tahun dan masih sangat bugar. Nenek saya sendiri ketika meninggal dunia berusia 87 tahun.

Apakah rahasia panjang umur mereka?

Sebuah penelitian yang dirilis di Jurnal Nature Genetics menunjukkan bahwa variasi dari gen TERC yang mengatur panjang telomer diduga mempengaruhi panjang usia. Sekurangnya 500 ribu variasi gen diamati untuk mendapatkan pola-pola genetika yang hanya terdapat pada mereka yang berusia relatif lebih panjang. 

Peneliti gabungan dari Belanda dan Inggris akhirnya menemukan pola variasi gen TERC yang diprakirakan membuat seorang manusia memiliki umur biologis lebih panjang 3-4 tahun. 

Nilesh Samani seorang profesor kardiologi dari Leicester University yang terlibat dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa panjang telomer terkait dengan derajat resiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Telomer sendiri adalah bagian yang menyerupai jumbai atau ekor pada struktur kromosom yang akan terus memendek pada saat sel yang bersangkutan membelah diri (replikasi). 

Telomer memiliki urutan atau sekuen khas yang terdiri dari susunan nukleotida sebagai berikut: TTAGG. Fungsi utamanya adalah menjaga stabilitas kromosom saat terjadi proses pembelahan agar materi genetika yang terkandung di dalamnya tidak mengalami kecacatan penyandian. 

Penyakit degeneratif seperti jantung koroner ataupun kanker diketahui memang berawal dari adanya ekspresi protein abnormal yang diduga terkait erat dengan perubahan di tingkat DNA atau kromosomal. 

Dalam keadaan normal, panjang telomer dijaga dan dipertahankan oleh suatu enzim yang disebut telomerase. Gangguan produksi enzim telomerase diduga dapat mengakibatkan pemendekan struktur telomer yang pada gilirannya akan mengakibatkan proses penuaan dini (premature aging).

Secara spiritual kita pun dapat memetik hikmah yang indah dari peran telomer ini, yaitu bahwa umur manusia dan setiap sel yang terdapat di dalam tubuhnya memang telah ditetapkan dan ditakdirkan secara biologis (biological age). Meskipun memang dalam ranah kronologis (chronological age), dapat saja seseorang yang masih belia dalam konteks biologis justru meninggal dunia terlebih dahulu karena penyebab yang beragam mulai dari serangan penyakit akut sampai kecelakaan yang fatal.

Sumber gambar:
https://www.gulalives.co/negara-dengan-penduduk-yang-memiliki-usia-panjang/

Senin, 07 Agustus 2017

Mindful Diet: Mindset Hidup Sehat dan Pesan Konfusius


Oleh Duddy Fachrudin

Apa yang membedakan dokter yang biasa-biasa saja dengan dokter yang luar biasa? Pakar kesehatan atau dokter yang biasa-biasa saja adalah mereka yang memberikan intervensi pengobatan sesuai dengan penyakit yang dialami pasien tanpa memberikan nasihat-nasihat mengenai gaya hidup sehat yang baik. Sementara pakar kesehatan atau dokter yang luar biasa adalah mereka yang memberikan nasihat mengenai gaya hidup yang baik kepada para pasien, menuliskan tips-tips gaya hidup sehat dalam buku, bahkan menganjurkan kepada mereka untuk dapat merawat dirinya sendiri (self care).

Para pakar kesehatan yang luar biasa memberi nasihat kepada pasien bahwa pasienlah yang menentukan kesehatan mereka. Bahkan pasien tidak perlu tergantung pada para dokter, obat-obatan, atau suplemen untuk menjadi sehat. Diri kitalah yang menentukan kesehatan kita. Hal ini dikarenakan tubuh manusia didesain dengan sangat canggih oleh Allah Swt. Di dalam tubuh manusia sudah tersedia perangkat organ yang berfungsi dalam menjaga kesehatan tubuh, seperti jantung, lambung, usus, dan hati. Bahkan di dalam perut manusia terdapat ratusan miliar bakteri baik yang bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian dan keamanan dari serangan virus dan bakteri jahat.




Orang sehat adalah mereka yang sadar akan potensi tubuhnya dan menggunakannya sebaik mungkin. Sebaliknya orang sakit adalah bertindak semena-mena pada tubuhnya sendiri. Gaya hidup masa kini berpotensi membuat orang cenderung merusak tubuhnya, seperti dengan memakan makanan cepat saji, makan dengan terburu-buru, tidur larut malam karena terlalu banyak bekerja, dan sebagainya.

Memiliki tubuh yang sehat dan menjaga berat badan berada dalam kondisi ideal dimulai dari mindset bahwa “Akulah yang bertanggungjawab atas kesehatanku”. Dengan mindset tersebut kita menyadari sepenuhnya bahwa kesehatan menjadi prioritas dalam hidup kita. Konfusius, filsuf terkenal dari Tiongkok berkata, “Ada 3 jenis kematian pada orang yang mempersingkat hidupnya sendiri. pertama, saat mereka tidak menjalani hidup dengan normal. Mereka tidak mengatur apa yang mereka makan. Mereka membuat lelah diri mereka secara berlebihan atau terlalu malas sehingga mereka merusak tubuh mereka sendiri, menjadi sakit dan meninggal...”

Maka memiliki mindset “Akulah yang bertanggungjawab atas kesehatanku” adalah sangat penting. Dokter bukan orang yang bertanggungjawab apalagi penentu kesehatan Anda. Obat dan suplemen adalah opsi terakhir untuk menjaga kesehatan. Dan opsi pertama dan utama untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat.

Cek pelatihan mindfulness terbaru di sini >>>

Sumber gambar:
http://colemanhealthandlifestylecenter.com/courses/