Selasa, 06 Juni 2017

Inilah Mengapa Mindful Driving Sangat Penting


Oleh Duddy Fachrudin

Dengan adanya alat-alat teknologi yang canggih di jaman digital memungkinkan orang untuk multitasking. Kita bisa mengerjakan tugas atau pekerjaan di laptop sambil mendengarkan musik favorit ditambah ngemil keripik kentang. Bahkan sesekali menelepon atau menerima telepon dari klien atau atasan kita. Contoh lainnya yang ditemui penulis ketika mengajar mindfulness, yaitu seorang peserta bercerita bahwa ia mandi sambil streaming video di Youtube.

Pada era informasi digital, multitasking menjadi sebuah kebutuhan bahkkan life style (gaya hidup), khususnya bagi kalangan usia produktif. Banyak manfaat dari multitasking seperti mengatasi kebosanan dan agar berbagai pekerjaan dapat selesai dalam satu waktu dan secepat mungkin. Namun sayangnya kadang aktivitas multitasking menjadi tidak produktif dan malah membuat stres jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu multitasking dapat membahayakan keselamatan individu itu sendiri, terutama jika dilakukan saat mengendarai kendaraan.

Tidak jarang kita menjumpai orang mengendarai kendaraan sambil berinteraksi dengan orang lain melalui smartphone, atau sambil makan sepotong burger dan mendengarkan musik. Di jalan pun masih terlihat para pengendara motor yang mengobrol dengan rekannya sesama pengendara motor. Atau pengendara motor yang merekam video perjalanan melalui teman yang duduk dibelakangnya. Hal ini bukan hanya membahayakan keselamatan diri mereka tapi juga orang lain.

Karena terdapat lebih dari satu aktivitas yang dilakukan, maka atensi (perhatian) pun terbagi. Perhatian tidak sepenuhnya pada aktivitas mengendarai kendaraan, tapi terpecah pada aktivitas makan, menelepon, mendengarkan musik, dan sebagainya. Hal ini tidak hanya berlaku saat mengendarai kendaraan bermotor, tapi juga bersepeda.




Maka, memberikan perhatian secara penuh saat berada di belakang setir (mindful driving) menjadi kewajiban bagi kita. Mindful driving berarti fokus dan menyadari sepenuhnya pada aktivitas menyetir dan meminimalisasi melakukan aktivitas lain saat mengendarai kendaraan. Ini juga termasuk tidak menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang yang dapat memberikan pengaruh pada tingkat kesadaran seseorang.

Mindful driving tidak hanya meminimalisir terjadinya kecelakaan, tapi seseorang dapat mengembangkan rasa tenang dan nyaman saat berkendara.

***

Ditulis sebagai hikmah yang dapat dipetik dari meninggalnya Nicky Hayden, Sang Juara Dunia MotoGP 2006.

Sumber gambar:
https://blogs.psychcentral.com/mindful-mastery/2015/10/your-mind-body-vehicle-a-holistic-view-of-resilience/

Share:

0 komentar:

Posting Komentar