Tampilkan postingan dengan label Hipnoterapi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hipnoterapi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 April 2018

Tidak Ada yang Kebetulan... (bagian 3, habis)


Oleh Derie Imani

Terlepas dari pengalaman itu semua, sebenarnya saya punya kegundahan yang cukup besar di masa itu, saya yang sudah lulus kuliah hampir setengah tahun tapi belum juga mendapatkan panggilan pekerjaan.

Hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi pola hidup dan kestabilan jiwa saya. Saya jadi sering begadang dan mudah emosi, kurang konsentrasi serta mudah lupa. Puncaknya saya pernah kehilangan handphone dan sangat frustasi karena tak kunjung juga mendapat panggilan pekerjaan dan menemukan ketenangan.

Nampaknya Kang Duddy juga melihat itu, hingga di akhir pertemuan kami dalam kelas privatnya, ia melakukan hipnoterapi kepada saya. Sebelum diberi induksi, saya diajak ngobrol terkait harapan saya di masa depan, yaitu mengenai pekerjaan saya, tempat saya bekerja, hingga detail gaji yang saya inginkan.

Kang Duddy sempat berulang kali menanyakan, “Mau gaji berapa? Serius? Mau didoain ini,” ujarnya. Setelah itu Kang Duddy memulai proses hipnoterapinya. Sebelum kang Duddy mulai mewawancarai saya, saya berinisiatif untuk merekamnya dengan handycam pribadi saya. Walhasil setiap detail harapan dan keinginan saya terekam jelas di video tersebut.

Saya mengafirmasikan apa yang saya inginkan dengan tulus dan penuh keyakinan...

Selepas itu saya tidak merasakan ada yang berbeda. Hanya terasa seperti tertidur dengan mendengarkan lagu yang sangat nyaman dan rileks. Sehabis hipnoterapi dengan Kang Duddy, ia mengingatkan saya untuk terus mendekatkan diri dengan Allah Sang Pencipta, memohon dan berusaha.

Satu bulan setelah itu Allah seakan memberikan pencerahan atas harapan saya dan doa saya. Saya menerima panggilan pekerjaan dan diterima pekerjaan di Jakarta dengan proses yang cukup lancar dan mudah.

Mungkin ini juga karena doa restu dari orang tua saya, usaha saya untuk terus berusaha melamar pekerjaan disertai afirmasi saya yang kuat dan kebulatan tekad sekaligus ketenangan batin saya membuat saya semakin percaya diri dan kuat, dan saya berhasil. Allhamdulillah.

Percaya atau tidak, kebetulan atau sudah suratan tapi saya merasakan afirmasi tersebut menjadi realita.

Afirmasi Saya :
· Mendapatkan pekerjaan secepatnya
· Pekerjaan tetap dan layak
· Domisil di manapun yang jelas keluar dari rumah
· Pekerjaan yang ketemu banyak orang
· Pekerjaan walau bukan bidang saya tapi saya bisa belajar
· Range gaji saya dari 3 juta sampai 4 juta

Kenyataan Saya :
· Dalam sebulan saya langsung mendapatkan pekerjaan
· Pekerjaan yang layak walau belum langsung tetap
· Domisili di Jakarta, artinya benar akhirnya saya keluar dari rumah
· Pekerjaan saya sebagai News Reporter/ Jurnalis yang benar-benar bertemu banyak orang
· Benar-benar bukan bidang saya, yaitu di dunia Jurnalis.
· Gaji saya 3,3 juta saat itu

Banyak hal yang saya pelajari dari perjalanan itu. Yang paling sederhana adalah, “Setiap kita bersilahturahmi dengan orang baru yang kita kenal akan membuka pintu rejeki kita yang lainnya.”

“Ketenangan batin itu dari dalam diri kita sendiri... kita yang menciptakan, salah satu caranya ialah dengan mendekatkan diri dengan-Nya.”

“Harapan dan keinginan itu bagian dari ujian dari-Nya, maka sabarlah karena sabar itu merupakan prosesnya juga.”

“Kerjakan yang menjadi tanggung jawab dan bagianmu, sisanya serahkan pada-Nya.”

<<<Before

Sumber gambar:
https://hidupsimpel.com/doa-qunut/

Tidak Ada yang Kebetulan... (bagian 2)


Oleh Derie Imani

“Duddy” ujarnya ketika saya berjabat tangan dengannya. Saya tidak mengira orang yang ada dihadapan saya ini justru menjadi mentor saya kelak. Pak Tauhid menjelaskan maksudnya mengundang Duddy siang itu, “Saya punya temen anaknya itu hiperaktif. Saya coba bilang untuk coba hipnotherapi dan berencana mengenalkan denganmu Dud,” ucap Pak Tauhid dengan santai.

Dirinya tidak langsung menjawab, Kang Duddy menunggu kalimat lanjutan dari Pak Tauhid, seolah ia tahu masih ada pesan lain yang ingin disampaikan.

“Kapan ada waktu Kang? Bisa bertemu dan ngobrol dulu?” tutupnya.

Hipnoterapi! Saya masih menerawang dan terus menyimak percakapan tersebut, Hipnosis?

Apa saya tidak salah mendengar, ilmu yang biasa digunakan untuk membuat orang mengikuti orang yang melakukan hipnosis tersebut. Saat itu dibenak saya hanya tertuju pada aktifitas memanipulasi orang untuk menyerahkan barang berharga dan berujung tindak kriminal! Belum terbayang jelas apa itu hipnoterapi atau hipnosis.

Singkat cerita Kang Duddy menyepakati tanggal dan hari untuk bertemu dengan kolega Pak Tauhid. Saya masih penasaran dengan apa itu hipnoterapi, namun adzan Dhuzur sudah terdengar saat itu, dan akhirnya kami memutuskan untuk shalat dhuzur berjama’ah.

Dalam hati saya masih sangat menyimpan penasaran yang luar biasa. Saya memperhatikan setiap gerakan Kang Duddy tidak ada yang spesial, dan dari aksesoris yang ia gunakan tidak ada gelang akar bahar atau kalung jimat yang ia kenakan.

Ia bahkan ikut wudhu dan shalat. Saya penasaran dengan orang ini. Orang ini mampu menghipnosis orang lain, mampu mengubah pandangan seseorang akan sesuatu... hebat sekali! Saya harus tahu lebih jauh! ujar saya dalam hati.

Usai shalat saya memberanikan diri berbincang lebih jauh dan meminta kontaknya. Saya menawarkan diri untuk bisa diajarkan hipnoterapi, karena jujur saja saya masih tidak percaya dengan kemampuan yang ia miliki. Ia dengan santai menjawab, “Yah nanti kita ngobrol lebih lanjut yah,” diakhiri dengan senyuman.

Saya masih penasaran dan mencoba membuka jalur komunikasi pribadi dengannya melalui pesan singkat. Saya menunjukan ketertarikan yang tinggi dengan hipnoterapi. Landasannya satu: saya sangat tidak percaya dengan dunia seperti itu.

Dunia yang katanya berbau mistik dan bisa memperoleh apapun yang kita inginkan dari orang lain, terlebih lagi saat itu ternyata di televisi mulai banyak program salah satu presenter Uya Kuya dengan teknik hipnosisnya yang mampu membongkar semua rahasia “korbannya”!

Saya semakin penasaran, saya terus bertanya apa benar orang bisa dihipnosis dan menuruti semua permintaan kita? Saya bisa nggak ya dihipnosis?

Singkat cerita saya diberikan kesempatan untuk mengikuti private course dengan Kang Duddy. Tempat belajar atau bertemu kami cukup unik di sebuah food corner pusat perbelanjaan di daerah Balubur Bandung yang saat itu belum terlalu ramai dengan pengunjung.

Kami melakukan pertemuan rutin dua kali dalam seminggu di sana. Kang Duddy membimbing saya dengan sabar dan memberikan pemahaman serta ilmu terkait dunia hipnoterapi yang jauh dari pandangan miring saya sebelumnya.

Hari demi hari Kang Duddy memberikan pelatihan dan contoh kepada saya. Saya sempat dibuat tidak bisa bangun dari kursi yang saya tempati karena pantat saya terasa lengket dan menempel di kursi tersebut hingga kedua mata saya yang juga sempat tidak bisa dibuka karena kelopak matanya merapat seakan terkena lem. Sebuah pengalaman yang berharga dan unik yang saya dapatkan saat itu.

<<<Before - Next>>>

Sumber gambar:
https://www.independent.co.uk/happylist/how-self-hypnosis-changed-my-life-a7980306.html

Senin, 09 April 2018

Tidak Ada yang Kebetulan... (Sebuah Keajaiban)



Oleh Derie Imani

Saya masih ingat betul...
Ingat dengan jelas kejadian saat itu...
Sekejap bulu kuduk saya merinding...
Momen yang akhirnya membuat saya tertegun dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, hanya terus menyimak sebuah video berdurasi lebih dari setengah jam tersebut di handycam pribadi yang baru saya temukan kembali setelah sekian lama.

Seakan tak percaya itu saya lima tahun lalu...
Berbicara dengan seseorang...
Pembicaraan serius menyangkut masa depan...
Yah itu saya... Dan saya masih terpaku melihatnya...

Saya masih terus memperhatikan video itu. Saya seakan kembali terbawa dalam ruang dan waktu yang sama. Saya di lima tahun yang lalu, yang baru menyelesaikan kuliah, yang terbebas dari beban rutin dan tugas kuliah, terlepas dari tanggung jawab “minta” uang kepada orang tua, dan berusaha untuk hidup mandiri. Ternyata tidak mudah!

Kejadian sore itu kembali mengingatkan saya dengan awal saya bertemu dengan orang-orang hebat jauh sebelum video tersebut direkam dan akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Kebetulankah? Atau memang sudah alur dan skenario Sang Maha Pencipta membuatnya seperti itu?

Pada tahun 2010 saya bertemu dengan suami dari dosen saya di STMB Telkom (Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom) Bandung. Berawal sebagai mentor di bisnis yang saya kerjakan bersama teman saya, hingga akhirnya kami bersama tim sering melakukan sharing dan diskusi untuk perkembangan bisnis tersebut dengan beliau.

Sosok tersebut adalah Dr. Tauhid Nur Azhar, seorang Akedemisi, Pembicara, Ustad, Dosen, dan Koki. Jujur saja hingga saat ini saya masih bingung dengan profesinya. Orang ini seakan menguasai bidang ilmu yang mempuni di segala lini.

Sekilas ia bisa menceritakan idenya di dunia teknologi dihubungkan dengan kajian kesehatan, dijembatani dengan nilai seni yang tinggi namun bisa dibalut dengan kebesaran Sang Pencipta.

Jika anda baru mengenalnya anda pasti akan terkesima dan mungkin merasa kurang banyak belajar. Atau beliau yang sebenarnya sudah menjadi ensiklopedia berjalan? Di saat itulah saya sering berkunjung dan bersilahturahmi ke rumahnya di kawasan Gegerkalong Bandung.

Hingga pada suatu hari Pak Tauhid menerima tamu sosok pemuda yang secara tampilannya memang tidak terlihat seperti anak muda pada umumnya, yang terlihat lebih modis menggunakan jeans atau kaos bergambar band kesayanganya.

Sosok pemuda ini sederhana, menggunakan kacamata, rambut terpotong rapih, menggunakan celana bahan dan kemeja dilapisi jaket dari bahan kain yang menyerupai seperti jas. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, suaranya pelan dan tenang, sesekali ia melontarkan senyum dengan lawan bicaranya.

Bersambung... Next >>>

Sumber gambar:
http://spiritualproductreviews.com/manifestation-miracle-review-and-bonus/