Tampilkan postingan dengan label Insomnia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Insomnia. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Juni 2018

Cara Sederhana Mengatasi Insomnia (Bagian 2, habis)


Oleh Duddy Fachrudin

Saya menyarankan cara sederhana untuk mengatasi sulit tidurnya.

Pertama, melakukan mindful breathing.

Teman saya seorang perawat sehingga tidak menemui kesulitan ketika saya mengajarkan mindful breathing. Ia dapat mempraktikkannya dengan mudah.

Mindful breathing merupakan latihan sederhana dengan memfokuskan perhatian pada napas. Waktu yang dibutuhkan untuk berlatih ini tidak banyak, yaitu 3-5 menit saja. Untuk kasus insomnia, mindful breathing dapat dilakukan minimal dua kali sehari, dengan menekankan latihan pada siang dan malam hari.

Kedua, berlatih body-scan meditation.

Latihan favorit saya ketika kondisi tubuh sangat lelah dan pikiran mengambara ke mana-mana. Cukup merebahkan diri di kasur atau matras lalu memberikan perhatian pada tubuh dari ujung kaki hingga ujung rambut. Menyadari keberadaan tubuh, merasakannya, lalu menerimanya.

Kadang disaat berlatih body scan meditation, kita dapat mendengarkan tubuh kita berbicara. Kita cukup mendengarkannya dengan penuh kesadaran.

Waktu terbaik untuk berlatih body scan adalah malam hari. Bersihkan kasur (kebas dengan sapu lidi), meng-off-kan smartphone, matikan lampu, lalu berlatih secara alami dan mengalir.

###

Tiga hari kemudian teman saya menyampaikan ia sudah bisa tidur pulas. Ia menceritakan kedua teknik tersebut sangat membantu. Bahkan kemudian ia mendapatkan insight yang begitu mencerahkan.

Teman saya menuturkan selama ini ia seringkali bermain handphone ketika sepulangnya dari kantor. Pikirannya mengatakan, "Saya sudah kerja siangnya, maka saya boleh dong main dulu sebelum tidur." Ternyata self-talk tersebut dikabulkan oleh tubuhnya. Nyatanya ia masih merasa bugar ketika malam hari meskipun sudah bekerja seharian dan menempuh perjalanan 3 jam pulang pergi dari rumah ke kantor dan sebaliknya.

"Saat membutuhkan tidur, saya justru sulit tidur, ya mungkin karena kata-kata saya itu," ujarnya.

Sadari. Terima. Maafkan.

Untuk hidup kita membutuhkan tidur.

<<< halaman Sebelumnya

Sumber gambar:
https://www.whateverison.com/researchers-have-found-the-reason-behind-increasing-insomnia/

Senin, 04 Juni 2018

Cara Sederhana Mengatasi Insomnia (Bagian 1)


Oleh Duddy Fachrudin

"When you have insomnia, you're never really asleep, and you're never really awake."
(Fight Club Quotes)

Pagi-pagi sekali rekan kerja saya menghampiri saya dan berkata, "Mas, nanti aku mau curhat ya."

Sekitar satu jam kemudian, ia benar-benar menghampiri meja saya. Wajahnya tampak kuyu dan matanya terlihat lelah. Duduk laki-laki itu dan tanpa basa-basi menceritakan masalahnya, "Saya nggak bisa tidur mas..."

Teman saya yang sehari-harinya menempuh hampir 80 km atau menghabiskan 3 jam perjalanan pulang-pergi rumah-kantor ini mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur.

How come?, tanya saya dalam hati. Bukankah dengan bekerja selama 8 jam kemudian dilanjutkan perjalanan pulang 1.5 jam tubuhnya akan terasa lelah dan ketika melihat tempat tidur ia akan membaringkan badannya dan terlelap dengan pulas?

Pertanyaan itu pun terjawab melalui kisah yang dituturkannya kepada saya.

Beberapa faktor menjadi penyebab ia mengalami insomnia. Mulai dari permasalahan keluarga hingga asam lambung yang menyerang lalu menimbulkan perasaan cemas "tidak bisa tidur". Tubuhnya terbaring dan matanya terpejam, namun jiwa dan raganya tetap terjaga.

"Pernah tidur, tapi 1 jam kemudian bangun lagi. Jadi kalaupun berhasil tidur malam hanya 1 atau 2 jam," lanjut rekan saya.

Relaksasi dan hipnosis diri pernah dicobanya untuk mengatasi permasalahannya. Namun keduanya tidak berdampak apapun. Obat tidur pernah digunakan, tapi ketika obat tidurnya habis, ia menjadi stres sendiri. Ia lalu sadar obat tidur tidak akan menyelesaikan masalah dan juga punya efek samping.

Halaman Selanjutnya >>>

Sumber gambar:
https://www.whateverison.com/researchers-have-found-the-reason-behind-increasing-insomnia/