Tampilkan postingan dengan label Master Oogway. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Master Oogway. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 November 2022

Oogway, Karakter Paling Brengsek di Kung Fu Panda







Oleh Duddy Fachrudin

Tahun depan, tepatnya di bulan Maret Kungfu Panda 4 rilis. What? Seriously? 

Kungfu Panda sudah sangat keren dengan ketiga filmnya. Terbukti dengan penilaian di situs IMDB yang memberi skor di atas 7 untuk kisah petualangan Po yang kocak, inspiratif, sekaligus filosofis. Dan yang terpenting teka-teki mengapa Oogway memilih Si Panda Gemoy itu menjadi Dragon Warrior telah terjawab di film yang ketiga.

Kungfu Panda sudah sangat bagus. Setidaknya menurut saya. Dan karena itu tidak berharap ada kelanjutannya.

Baiklah, namun berita tersebut sudah tersebar, bahkan menjadi trending topic di Twitter bulan Agustus yang lalu. Semoga petualangan berikutnya menyajikan kisah yang "Wooooaaaah", seperti reaksi Po ketika mendapatkan suatu pembelajaran baru dari Shifu maupun Oogway.

Master Shifu dan Master Oogway. Kedua guru Po ini punya karakter yang berbeda. Shifu yang serius dan serba terencana, sementara Oogway lebih kalem, intuitif, dan kadang-kadang konyol, plus brengsek juga. Namun karena kebrengsekan Oogway, Kungfu Panda menghadirkan makna bagi penontonnya.

Sebut saja ketika dia tiba-tiba menunjuk Po yang jatuh dari langit sebagai Pendekar Naga, sementara 5 calon yang yang telah disiapkan akhirnya menjadi sia-sia. Karena itu pula Shifu protes kepadanya bahwa jatuhnya Po persis di depan Oogway sebagai kebetulan belaka. Oogway sudah mau memilih Tiger sebagai pewaris Manuskrip Rahasia. Itulah yang ada dalam benak Shifu.

Bayangkan anda di posisi Shifu saat itu lalu melihat keputusan Oogway. Pasti bingung, kesal, kecewa, marah, menolak dan tidak menerima. Brengsek bukan Oogway ini?

Kebrengsekan Oogway berlanjut saat Shifu diminta melatih Po yang "hanya kebetulan" untuk menjadi Dragon Warrior. Lalu Si Kura-Kura ini dengan enaknya mengatakan kepada Shifu di suatu malam di bawah Pohon Persik, "You must continue without me." Dan kemudian Oogway menghilang alias moksa.

Brengsek bukan. Dia yang nunjuk Po, Shifu yang melatih, tapi kemudian dia menghilang. Ngasih kerjaan itu namanya.

Dan saran Oogway kepada Shifu yang begitu campur aduk pikiran dan perasannya itu sebelum moksa hanyalah: "You must believe..." atau dengan redaksi lain, Shifu, kamu harus percaya bahwa Si Gendut Panda yang suka makan itu dapat memenuhi takdirnya sebagai Pendekar Naga yang ditunggu-tunggu keberadannya dan bisa menjadi solusi memberikan kedamaian bagi semua penduduk Valley of Peace.

Assseeem tenan iki Oogway.

Tapi untungnya Shifu yang berarti Guru tersebut mau belajar.

Meski syuuulit menerima keputusan Oogway yang brengsek, ia perlahan membangun raport alias hubungan yang harmonis dengan Po. Pada akhirnya Master Shifu bisa melatih Po dengan cara yang unik dan berbeda. Bahkan ketika Po diminta menguasai inner peace, Po berhasil. Lalu saat Po akhirnya ditugaskan untuk mengajar kungfu dan melatih chi-nya, ia pun bisa.

Memang, hal-hal ajaib dapat bermula dari kebrengsekan. Dan tulisan ini pun mungkin sesuatu yang brengsek bagi anda.

Hikmahnya, terbukalah dengan berbagai pengalaman. Kalau kata mindfulness: kembangkan sikap beginners mind dan jangan terlalu terburu-buru menilai atau menghakimi.

Anak anda, murid anda, bawahan anda, klien anda bisa memenuhi takdir terbaiknya melalui anda.

How? You must believe...

Rabu, 30 Maret 2022

Menjadi Master Oogway




Oleh Tauhid Nur Azhar 

Menjadi Master Oogway adalah mengendalikan tanpa mengendalikan dan melarut dalam keselarasan. Menerima sekaligus mengolah. Tanpa daya sekaligus bertenaga.

Master Oogway mengajarkan kita tentang mengalir dan merasa tanpa keinginan memiliki dan memanipulasi. Semua berjalan sesuai dengan orkestrasi agung yang telah menyediakan banyak partitur untuk dimainkan.

Sementara kita dengan hasrat yang condong mendorong pemenuhan secara instan akan sulit memahami makna kosong adalah ada dan ada adalah kosong.

Saat hati dan jiwa masih terluka karena dunia tak berjalan sesuai dengan harapan kita, maka kita masih ada dalam penjara yang membuat kita sempit dan terbatas serta bahkan kehilangan daya hanya untuk sekedar mencicipi bahagia.

Sepasang suami istri saja punya pikiran tidak sama, bagaimana bisa ikhlas jika masing-masing merasa bahwa pasangannya semestinya seideal harapannya? Istri minta perhatian dengan dicium mesra setiap pagi. Sementara suami berpikir bahwa kebutuhan materi adalah hal realistis yang lebih penting dari sekedar drama.

Kita tak sadar bahwa sesungguhnya setiap entitas punya persepsi terhadap dirinya sendiri dan persepsi itu berkonjugasi dengan persepsi orang di sekitarnya.

Maka dalam filosofi Master Oogway, memiliki itu berarti kehilangan. Kehilangan kebebasan dari rasa takut kehilangan. Melepas bukan berarti tak peduli, tapi metoda belajar ikhlas untuk membersihkan berbagai distorsi yang merancui entitas dan juga identitas

Karena apa yang tak bisa lepas dari kita? Tidak ada.

Karena apa yang kita genggam adalah apa yang luput dalam perjalanan, dan yang tidak kita genggam akan selalu ada dalam bentuk dan tempatnya sendiri.

Satu hal yang menjadi sifat unik manusia adalah penyesalan. Kita semua tahu penyesalan itu idealnya adalah pelajaran, tapi dalam prakteknya penyesalan adalah siksaan.

Menyakitkan karena kita tahu dan sudah merasakan tapi tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi.

Algoritma kehidupan juga menawarkan banyak alternatif sebagai cabang pilihan, ini menambah potensi penyesalan karena kemungkinan asumtif pilihan dapat berkembang secara eksponensial.

Sumber gambar:
https://www.kolpaper.com/85923/master-oogway-background-2/