Rabu, 30 Maret 2022

Menjadi Master Oogway




Oleh Tauhid Nur Azhar 

Menjadi Master Oogway adalah mengendalikan tanpa mengendalikan dan melarut dalam keselarasan. Menerima sekaligus mengolah. Tanpa daya sekaligus bertenaga.

Master Oogway mengajarkan kita tentang mengalir dan merasa tanpa keinginan memiliki dan memanipulasi. Semua berjalan sesuai dengan orkestrasi agung yang telah menyediakan banyak partitur untuk dimainkan.

Sementara kita dengan hasrat yang condong mendorong pemenuhan secara instan akan sulit memahami makna kosong adalah ada dan ada adalah kosong.

Saat hati dan jiwa masih terluka karena dunia tak berjalan sesuai dengan harapan kita, maka kita masih ada dalam penjara yang membuat kita sempit dan terbatas serta bahkan kehilangan daya hanya untuk sekedar mencicipi bahagia.

Sepasang suami istri saja punya pikiran tidak sama, bagaimana bisa ikhlas jika masing-masing merasa bahwa pasangannya semestinya seideal harapannya? Istri minta perhatian dengan dicium mesra setiap pagi. Sementara suami berpikir bahwa kebutuhan materi adalah hal realistis yang lebih penting dari sekedar drama.

Kita tak sadar bahwa sesungguhnya setiap entitas punya persepsi terhadap dirinya sendiri dan persepsi itu berkonjugasi dengan persepsi orang di sekitarnya.

Maka dalam filosofi Master Oogway, memiliki itu berarti kehilangan. Kehilangan kebebasan dari rasa takut kehilangan. Melepas bukan berarti tak peduli, tapi metoda belajar ikhlas untuk membersihkan berbagai distorsi yang merancui entitas dan juga identitas

Karena apa yang tak bisa lepas dari kita? Tidak ada.

Karena apa yang kita genggam adalah apa yang luput dalam perjalanan, dan yang tidak kita genggam akan selalu ada dalam bentuk dan tempatnya sendiri.

Satu hal yang menjadi sifat unik manusia adalah penyesalan. Kita semua tahu penyesalan itu idealnya adalah pelajaran, tapi dalam prakteknya penyesalan adalah siksaan.

Menyakitkan karena kita tahu dan sudah merasakan tapi tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi.

Algoritma kehidupan juga menawarkan banyak alternatif sebagai cabang pilihan, ini menambah potensi penyesalan karena kemungkinan asumtif pilihan dapat berkembang secara eksponensial.

Sumber gambar:
https://www.kolpaper.com/85923/master-oogway-background-2/

Share:

0 komentar:

Posting Komentar