Puisi Rindu (Sebuah Metafora)
Oleh Duddy Fachrudin
Sesak itu bernama rindu,
yang menggebu tak kenal waktu,
yang menderu-deru menyiksa kalbu,
yang berusaha melepaskan segala ambisi palsu.
Berselimut rindu terbujur kaku,
menggigil aku,
lalu membeku,
sekaligus membakar sembilu nafsu sang buruh.
Sumber gambar:
https://fiadesi29.blogspot.co.id/2017/10/rindu.html
Mantab
BalasHapusTerima kasih Bang Widya Gunawan sudah berkunjung di mindfulnesia :)
BalasHapus