Rabu, 15 Agustus 2018

Kongres HIMPSI 2018: Inspirasi dari Psikologi


Oleh Duddy Fachrudin

Kalau kata Alm. Kang Agus Sofyandi Kahfi (Dosen Psikologi Unisba), belajar di psikologi itu enak, bisa menertawakan diri sendiri...

Sejenak kata-kata beliau mirip sekali dengan yang diungkapkan oleh salah satu sahabat Ki Hajar Dewantara. Ia juga merupakan seorang yang pernah memberikan nasihat kepada Presiden Soekarno. Siapa lagi jika bukan Ki Ageng Suryomentaram. Sosok cerdas yang "kabur" dari Keraton Yogyakarta untuk nggolek i yang namanya menungso.

Sampai suatu ketika setelah bangun tidur Suryomentaram berkata kepada istrinya, "Mbok.. mbok aku wis nemu wong..."

"Sopo," kata istrinya.

"Orang itu yang nggak pernah puas... "

"Sopo," ujar istrinya lagi.

"Ya aku iki, Si Suryomentaram," jawab Ki Ageng dengan wajah sumringahnya.

Manusia itu ya aku. Si nggak pernah puas, si kecewa, si pemarah, si iri, si dengki, si sombong, si pemaaf, si penerima, si penyayang, si penolong, dan lain-lain.

Maka, kemudian Suryomentaram yang tidak pernah kuliah psikologi ini mengajar psikologi kebahagiaan "Kawruh Jiwo" jauh-jauh hari sebelum Martin Seligman melakukannya.

Uniknya Kawruh Jiwo ini mengajarkan kita untuk meruhi awakipun piyambak alias mengenal dan memahami diri secara tepat. Inilah awal kunci hidup bahagia.

Maka, bahagia itu adanya di dalam diri, tidak perlu dicari di luar diri. Search inside yourself, merujuk para pengajar mindfulness di Google University.

Inspirasi ini yang perlu ditularkan oleh siapapun yang berkecimpung dalam dunia psikologi, terlebih para Psikolog, Sarjana Psikologi, maupun Civitas Akademik di Fakultas atau Prodi Psikologi se-Indonesia. Dan Kongres HIMPSI tanggal 6-8 September 2018 merupakan langkah awal kita untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa ini.

Sebuah karya nyata mengajak setiap elemen masyarakat untuk bebas dari penjara pikiran yang menghimpit. Merdeka dari belenggu rasa yang mengganggu. Menemukan Centhini, kekasih yang tersembunyi. Lalu hidup sepenuhnya di setiap momen tanpa keluh kesah, amarah, serta wiwaha yuda naraga. Kemudian menikmati pengembaraan dalam ruang kehidupan dengan penuh kebersyukuran dan cinta kasih.

Semoga.

Sumber gambar:
http://kongres2018.himpsi.or.id/

Share:

0 komentar:

Posting Komentar