Kamis, 13 Desember 2018

Doa Penangkal Belanja (Bagian 1)


Oleh Tauhid Nur Azhar

Acapkali ketika kita sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan seperti pasar, mall, ataupun pusat grosir. Dari semula hanya melihat-lihat dan tidak berniat membeli, setelah lirik sana lirik sini lalu raba-raba, eh keterusan, akhirnya uang di dompet terkuras semua! Begitu juga ketika sepasang kekasih asyik masyuk berpacaran, dari yang semula hanya saling bertukar cerita, bertukar pandang, bergandeng tangan, saling meraba dan menyentuh … eh akhirnya belanja juga!

Hasil penelitian Joan Peck dan Suzanne Tzhu dari University of Wisconsin dan University of California Los Angeles yang diumuat dalam Journal of Consumer Research awal 2009 menunjukkan bahwa menyentuh benda-benda atau obyek yang tengah kita amati akan mendorong kita untuk mengembangkan sikap ingin mengeksploitasi dan memiliki lebih jauh lagi.

Dalam salah satu sesi kuliah psikofisiologi di Fakultas Psikologi Universitas Maranatha, salah satu kelompok mahasiswa yang maju presentasi menampilkan sebuah gambar "homunculus", yaitu sebuah peta virtual yang menggambarkan lokasi dan proporsi sensorik dan motorik di otak dari daerah-daerah (organ) yang dipersarafi.

Tangan misalnya memiliki peta fungsional luas di area motorik, sebuah area di sebelah depan dari girus presentralis. Untuk sensoris, bibir dan lidah memiliki cakupan area sensoris di area sensoris yang terletak di daerah post sentralis. Maka ketika kita menyentuh sesuatu yang sudah kita lihat plus kita juga sudah dengar "kecap" promosi dari penjualnya, "gelombang tsunami" ingin memiliki tak tertahankan lagi.

Dalam konteks aktivasi sirkuit neuronal, menyentuh barang yang akan dibeli adalah rangsangan yang merupakan "penguat" dari serangkaian rangsangan yang masuk melalui jaringan sensoris. Sebagai contoh, ketika kita berada di dalam sebuah toko kain, pandangan kita akan tertumbuk pada sehelai kain yang warna dan tekturnya cocok dengan selera dan kebutuhan kita. Proses visualisasi akan mendominasi jalur talamikus.

Dengan demikian, walaupun si penjual berusaha membujuk dengan kata-kata manis untuk memilih kain lain yang berharga lebih mahal kita akan terus terfokus pada "cinta pertama" kita. Lengkung atau loop weber yang merupakan lokasi terjadinya konjungsi dan interseksi atau "saling menimpa" antara saraf pendengaran dan penglihatan, menjadikan apa yang dilihat akan berpengaruh pada otak lebih kuat.


Sumber gambar:
https://www.mnn.com/lifestyle/responsible-living/stories/7-signs-you-may-be-addicted-shopping

Share:

0 komentar:

Posting Komentar