Selasa, 26 Februari 2019

Coaching & Behavior Shifting [Mindfulness-Based Coaching Event]


Oleh Duddy Fachrudin

"Dan apa artinya menjadi Dragon Warrior?"

Pertanyaan yang diajukan Shifu kepada Po di pembuka Kungfu Panda 3 ini membuatnya terdiam sejenak, lalu berkata, "It means, you know, just going around and punching, kicking. Defending the Valley..."

Jawaban sederhana dan apa adanya dari Po memang bukan yang diinginkan Shifu dan tentunya Oogway, namun karena hal itu pula Po merenungi kembali makna menjadi Ksatria Naga? Untuk apa?

Premis yang ditampilkan dalam Kungfu Panda 3 tentang makna menjadi seorang pendekar sekaligus menjawab siapa sesungguhnya saya, atau who am I? Sebuah pertanyaan yang bagi Oprah Winfrey menjadi syarat mutlak yang perlu diajukan dan dijawab oleh dirinya sendiri.

Keterampilan bertanya sendiri nyatanya tidak mudah dan penuh tantangan. Sebagai seorang leader atau mentor, termasuk konselor dan psikolog kadang lebih nyaman memberikan masukan atau nasehat kepada tim atau kliennya. Cara ini kadang kurang berhasil karena saran yang diberikan tidak cocok untuk diterapkan.

Maka Shifu, tidak pernah meminta Po untuk melakukan meditasi untuk menemukan jawaban atas "who am I?"

Inilah proses coaching dimana seorang guru mengarahkan muridnya lewat berbagai pertanyaan bukan sekedar nasehat, masukan, dan juga penilaian (judgement).

Namun tantangannya, di era digital yang serba cepat dan terburu-buru menggeser sikap dan perilaku manusia. Terjadi behavior shifting yang sangat nyata dimana orang-orang tanpa filter berkomentar, cyber bullying, dan yang terbaru tidak adanya pencegahan pada seorang pemuda di Lampung yang melakukan bunuh diri. Masyarakat hanya bisa menonton dan merekam (disertai canda tawa) yang sangat tidak beretika.

Salah satu makna dari shifting, yaitu change the emphasis, direction, or focus. Telah terjadi perubahan arah yang semakin kurang terkendali karena kurangnya jeda dan tanya mengenai hakikat manusia. Salah satu fungsi dari korteks prefrontal, yaitu sebagai inhibitory control telah menurun, yang berefek pada pengambilan keputusan yang tidak waskita dan bijaksana.

Maka coaching berbasis pendekatan mindfulness adalah skill bagi siapa saja yang sedang menuju peradaban baru, yang saat ini sedang bergolak (bukan hanya fisik tapi juga pikiran)

Keseimbangan hanya akan tercapai saat manusia kembali bertanya dan saling menanyakan serta menemukan jawaban mengenai apa hakikat menjadi seorang Ksatria Naga?

Sumber gambar:
https://www.yooying.com/p/1987849270557269484_8428988123

Share:

0 komentar:

Posting Komentar