Selasa, 07 Mei 2019

Mindful Kopi: Sejenak Kopi


Oleh Duddy Fachrudin

Aroma kakao dan karamel terhidu indera penciuman dari secangkir kopi Flores atau kopi bunga. Disebut bunga karena leluhur Cristiano Ronaldo menamainya demikian ketika menginjakkan kaki di Nusa Tenggara Timur sana.

Dengan metode V60, tak ada dominasi rasa. Tak terlalu asam, manis, asin, ataupun pahit. Rasa yang smooth atau seimbang mencerminkan kopi ini. Lalu setelah tegukan pertama, rasa itu perlahan memudar.

Sejatinya, keseimbangan adalah fondasi kehidupan. Hal ini pula yang direnungkan founding father bangsa ini, Soekarno, yang merumuskan dasar negara di Pulau Ende-Flores. Hidup yang seimbang: berketuhanan, berkemanusiaan, berkebangsaan, berkerakyatan, berkeadilan.

Berketuhanan berarti menjalani kehidupan dengan menjunjung kebenaran dan kebaikan, lurus dan jujur, penuh cinta, kedamaian, berlandas rahman dan rahim-Nya. Saat manusia yang telah berketuhanan, ia dapat menerapkan dengan utuh kepingan fondasi kehidupan bangsa lainnya.

Maka sejenak kopi adalah perjalanan untuk berketuhanan. Menemukan Tuhan dengan segala keindahan serta keagungan-Nya untuk kemudian menjadi bekal kita menaungi petualangan dan lika liku kehidupan.

Sumber Gambar:

Share:

0 komentar:

Posting Komentar