Minggu, 27 Oktober 2019

Mindful Jamu: Tidak Ada Penciptaan yang Sia-Sia


Oleh Duddy Fachrudin

Pahit. Kata yang dilontarkan orang-orang perihal jamu. 

Tak jarang karena kepahitannya seseorang menolak untuk meminumnya.

Namun, bagi sebagian orang lainnya, pahit hanyalah episode rasa yang terikat waktu dan pasti berlalu. Sehingga meskipun pahit, mereka tetap menikmatinya.

Jamu adalah kekayaan rempah-rempah Indonesia. Seperti jamu ini: Linugon, yang dari namanya saja langsung tercium fungsi dan khasiatnya untuk mengatasi pegal linu.

Kekayaan Linugon tercermin dari bahannya. Ada Curcuma Xanthorriza, Zingiber Zerumbet, Piper Rethrofactum, Imperata Cylindrica, Curcuma Longa, dan Cassiavera yang membentuk sonata indah serta orkestra sempurna kaya rasa, kaya akan manfaat.

Dari semua rempah tersebut, ada satu nama yang menjadi perhatian khusus, yaitu Imperata Cylindrica, alang-alang atau ilalang. 

Tanaman yang kerap dikatakan sebagai gulma (pengganggu tanaman lain) tak berdaya guna ini justru punya segudang manfaat. Rimpangnya dapat mencegah pembekuan darah. Akarnya dapat menurunkan demam.

Maka, sejatinya tidak ada sesuatu yang sia-sia dalam segala penciptaan-Nya. 

Semua yang hadir tercipta bagi manusia untuk dipikirkan dan siperhatikan saat berdiri (bergerak), duduk, maupun berbaring.

Semua ini tidak lain memiliki satu maksud dan tujuan: agar kita, manusia ini mendekat kepada-Nya.

Sumber gambar:
Share:

0 komentar:

Posting Komentar