Rabu, 25 September 2019

Berlatih Mindfulness: Cooking with Awareness


Oleh Duddy Fachrudin

Berlatih mindfulness bukan berarti kita harus DuDi (Duduk Diam) sepanjang hari, lalu mengamati napas. Banyak cara lainnya yang merupakan aktivitas harian (mindfulness in daily activity). Misalnya mencuci piring, menyapu lantai, berjalan kaki, mandi, makan dan minum.

Dan ini adalah salah satu latihan mindfulness yang asyik: memasak bubur dengan penuh kesadaran (cooking with awareness). Lalu bagaimana langkah-langkahnya? Mari kita memasak bubur untuk 2 porsi.

1. Niatkan diri untuk memasak bubur. Proses membuat bubur sama seperti menjalani kuliah di Fakultas Kedokteran yang membutuhkan kesabaran. Bagi yang tidak sabar maka hasilnya tentu akan berbeda.

2. Siapkan alat-alat, yaitu baskom, kompor, panci kecil, spatula kayu, dan gelas 200 ml.

3. Siapkan bahan-bahan dan letakkan pada tempatnya: beras 150 ml, air secukupnya (3/4 volume panci), garam, penyedap rasa, merica bubuk, dan daun salam 1 lembar. Agar lebih nikmat lagi siapkan air kaldu 50-75 ml, kebetulan yang dipakai dalam membuat bubur kali ini kaldu kambing.

4. Mari memasak dengan mindful. Cuci beras di baskom, lalu tuangkan ke panci. Air cucian beras jangan dibuang begitu saja, karena sebenarnya bagus untuk tanaman. Ok lanjut, kita isi panci dengan air hingga mencapai 3/4 volume panci. Masukkan daun salam. Nyalakan kompor dengan api kecil. Taruh panci di atas kompor dan aduk-aduk beras dengan gerakan memutar secara mindful selama 20 menit.

5. Setelah 20 menit, tuangkan garam, penyedap rasa, dan merica secukupnya. Aduk-aduk kembali lalu tuangkan air kaldu. Terus mengaduk dengan rasa (meditatif) selama 10 menit. Sambil mengaduk beras yang kini sudah terlihat menjadi bubur, kita boleh memberikan perhatian penuh, menghayati sekaligus mensyukuri proses membuat bubur ini.

6. Bubur pun jadi, siap dihidangkan, dan dimakan dengan penuh suka cita. Tambahkan toping, seperti suir ayam, atau irisan telor dadar dan usus tepung goreng seperti pada bubur yang kali ini dibuat.

7. Makanlah secara mindful, maka hidupmu terasa lebih bahagia.

Sumber gambar:

Share:

1 komentar:

  1. Setuju sekali,seperti teringat nasehat alm mamah wktu jaman SMP atau SMA masak itu bkn hanya dilihat dari keahlian memasaknya saja tp dr keiklasan org yg memasaknya dgn penuh kegembiraan apalagi sambil disisipi doa agar makanan yg telah dimasak membuat seluruh anggota keluarga sehat,penuh keberkahan. Dan anggota keliarga pun menuantap dg penuh nikmat dan syukur sampai makanan di piring habis ditutup alhamdulillah inilah kebahagiaan terindah bagi seorang koki keluarga (ibu)

    BalasHapus