Oleh Nita Fahri Fitria
Memasuki episode kesepuluh pada musim keduanya, Serial Korea Hospital Playlist masih saja menjadi kesayangan banyak orang. Drama ini disebut sebagai drama yang punya efek “healing” bagi penonton akibat jalan cerita yang menyentuh. Menyoroti kehidupan lima orang dokter spesialis yang bersahabat sejak lama, Hospital Playlist juga banyak menggambarkan nilai-nilai kehidupan dari kisah para pasien dan tentu saja para tenaga medis di sekitar lima tokoh utamanya.
Chae Song-hwa adalah pemeran utama wanita yang merupakan seorang dokter spesialis bedah syaraf. Karakternya yang cerdas, baik, dan suka menolong, membuat Chae Song-hwa dikagumi banyak orang. Uniknya, meski memiliki pekerjan segudang tapi Song-hwa selalu Nampak ceria dan Bahagia. Dia benar-benar tahu bagaimana cara menjalani hidup yang bahagia…
Jika kita amati lebih detail, Chae Song-hwa punya beberapa kebiasaan yang membantunya untuk tetap seimbang. Apa saja itu?
Pertama, Chae Song-hwa adalah individu yang objektif. Mungkin sifat ini terbentuk karena ia adalah seorang dokter berpengalaman yang juga senang belajar. Seorang dokter memang terlatih untuk menilai sesuatu secara objektif karena perlu mengambil keputusan penting terkait kondisi pasien. Chae Song-hwa menunjukkan objektivitas itu dengan sangat baik. Ia adalah senior yang baik dan senang membantu juniornya, tapi di sisi lain ia juga akan dengan tegas menegur dan menyampaikan kesalahan apa yang dilakukan oleh juniornya dengan akurat. Inilah yang membuatnya dihormati oleh banyak orang.
Kedua, Chae Song-hwa punya kesadaran yang baik akan kebutuhan dirinya. Meski terkesan nggak enakan saat ada yang meminta bantuannya, tapi Song-hwa sejatinya memahami batasan untuk menjaga dirinya tetap seimbang. Di season pertama, Chae Song-hwa mengalami masalah kesehatan yang cukup serius akibat beban kerja yang berat. Ia kemudian mengajukan pindah tugas ke cabang rumah sakit di daerah yang tingkat kesibukannya lebih ringan. Chae Song-hwa mengatakan, “Aku sakit dan aku butuh istirahat.”. Hal ini juga ia lakukan saat tengah kalut setelah mengetahui bahwa ibunya sakit keras, Song-Hwa dengan tegas membatalkan semua janji temu dan memberikan jeda untuk dirinya sendiri agar ia bisa benar-benar mengalirkan kegalauannya akibat kondisi sang ibu.
Ketiga, Chae Song-hwa punya hobi tidak melakukan apapun dan menikmati waktu mengalir begitu saja. Chae Song-hwa punya hobi berkemah sendirian. Setelah mendirikan tenda dan menyeduh secangkir kopi, ia akan duduk dengan nyaman sambil menikmati suasana area perkemahan yang ia datangi. Selain itu, Chae Song-hwa juga punya hobi duduk diam sembari menikmati rintik hujan dari balik jendela. Ia benar-benar hanya duduk diam dengan mata berbinar memandangi air yang turun dari langit.
Memiliki pandangan yang objektif membuat kita lebih mudah menata pikiran agar tidak ruwet akibat mudahnya menilai sesuatu. Kita akan terlatih untuk melihat dari sudut pandang yang luas sehingga tidak perlu terjebak dalam situasi overthinking yang melelahkan. Punya batasan dan kesadaran akan apa yang diperlukan oleh diri sendiri juga amat penting agar kita tahu kapan harus berhenti sejenak untuk memberi ruang napas pada diri.
Jika kita amati lebih detail, Chae Song-hwa punya beberapa kebiasaan yang membantunya untuk tetap seimbang. Apa saja itu?
Pertama, Chae Song-hwa adalah individu yang objektif. Mungkin sifat ini terbentuk karena ia adalah seorang dokter berpengalaman yang juga senang belajar. Seorang dokter memang terlatih untuk menilai sesuatu secara objektif karena perlu mengambil keputusan penting terkait kondisi pasien. Chae Song-hwa menunjukkan objektivitas itu dengan sangat baik. Ia adalah senior yang baik dan senang membantu juniornya, tapi di sisi lain ia juga akan dengan tegas menegur dan menyampaikan kesalahan apa yang dilakukan oleh juniornya dengan akurat. Inilah yang membuatnya dihormati oleh banyak orang.
Kedua, Chae Song-hwa punya kesadaran yang baik akan kebutuhan dirinya. Meski terkesan nggak enakan saat ada yang meminta bantuannya, tapi Song-hwa sejatinya memahami batasan untuk menjaga dirinya tetap seimbang. Di season pertama, Chae Song-hwa mengalami masalah kesehatan yang cukup serius akibat beban kerja yang berat. Ia kemudian mengajukan pindah tugas ke cabang rumah sakit di daerah yang tingkat kesibukannya lebih ringan. Chae Song-hwa mengatakan, “Aku sakit dan aku butuh istirahat.”. Hal ini juga ia lakukan saat tengah kalut setelah mengetahui bahwa ibunya sakit keras, Song-Hwa dengan tegas membatalkan semua janji temu dan memberikan jeda untuk dirinya sendiri agar ia bisa benar-benar mengalirkan kegalauannya akibat kondisi sang ibu.
Ketiga, Chae Song-hwa punya hobi tidak melakukan apapun dan menikmati waktu mengalir begitu saja. Chae Song-hwa punya hobi berkemah sendirian. Setelah mendirikan tenda dan menyeduh secangkir kopi, ia akan duduk dengan nyaman sambil menikmati suasana area perkemahan yang ia datangi. Selain itu, Chae Song-hwa juga punya hobi duduk diam sembari menikmati rintik hujan dari balik jendela. Ia benar-benar hanya duduk diam dengan mata berbinar memandangi air yang turun dari langit.
Memiliki pandangan yang objektif membuat kita lebih mudah menata pikiran agar tidak ruwet akibat mudahnya menilai sesuatu. Kita akan terlatih untuk melihat dari sudut pandang yang luas sehingga tidak perlu terjebak dalam situasi overthinking yang melelahkan. Punya batasan dan kesadaran akan apa yang diperlukan oleh diri sendiri juga amat penting agar kita tahu kapan harus berhenti sejenak untuk memberi ruang napas pada diri.
Dan salah satu cara terbaik memberi ruang napas pada diri adalah dengan tidak melakukan apa-apa, tetapi hadir seutuhnya menjalin keterhubungan dengan diri sendiri untuk mengisi ulang energi yang kita butuhkan untuk melanjutkan hidup.
Sumber gambar:
0 komentar:
Posting Komentar