Tampilkan postingan dengan label Event Mindfulness. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event Mindfulness. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Februari 2020

Pelatihan Mindfulness: 3 hari Untuk Selamanya


Oleh Duddy Fachrudin

Berapa jam saya perlu berlatih mindfulness?

Sebagian besar modul mindfulness seperti Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) atau Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), berisi 8 sesi yang bisa dilakukan selama 2 bulan. Setiap sesi berlangsung selama 90 menit atau 1,5 jam setiap minggunya.

Artinya total 12 jam menjalani Program Mindfulness. Jika dalam modul tersebut ditambah 1 hari untuk sesi retreat maka 36 jam kita berlatih mindfulness dalam pelatihan atau program mindfulness.

Pelatihan mindfulness juga mengajak peserta untuk berlatih mindfulness secara mandiri di rumah setidaknya 45 menit dalam sehari. Body scanning, mindful breathing, stretching, walking, sitting, dan sebagainya menjadi menu formal yang bisa diterapkan dan juga dilatih sehari-hari.

Maka ada sekiranya 52 hari x 45 menit atau 2340 menit atau 39 jam yang digunakan untuk berlatih berbagai jenis latihan mindfulness secara mandiri di rumah selama 2 bulan.

Total 75 jam atau 3 hari lebih kita berlatih mindfulness dalam sebuah program pelatihan mindfulness berdasarkan pada modul-modul mindfulness.

Berlatih mindfulness memang tidak instan karena memang tujuannya mengembangkan dan membiasakan kehidupan yang mindful yang dilandasi jernihnya pikiran dan beningnya hati sehingga respon atau perilaku yang keluar adalah perilaku yang bijaksana. Selain itu tentu diiringi kesehatan mental (mental health) dan fisik yang optimal dari sebelumnya.

Setelah mendapat pelatihan mindfulness secara formal, kita bisa menjadi lebih terbiasa untuk berlatih mindfulness dan mengembangkan mindfulness dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat makan, mandi, tidur, olahraga, beribadah, berinteraksi dengan orang lain, dan mengemudi kendaraan.

Maka ketika mengembangkan kehidupan yang mindful (mindful living) sama artinya berlatih mindfulness selamanya.

Ya. Karena mindfulness is lifestyle.

Bagaimana jika saya mengikuti pelatihan mindfulness yang hanya dua atau satu hari, bahkan setengah hari? Apakah maksimal?

Pelatihan yang sesungguhnya adalah setelah program pelatihan. Maka ikuti pelatihan mindfulness tersebut, lalu kembangkan diri dan terus berlatih setelahnya.

Cek pelatihan mindfulness terbaru di sini >>>

Sumber gambar:
https://www.instagram.com/duddyfahri/

Rabu, 20 Maret 2019

Pikiran Saya Doing or Being Mode Ya? (MBCT Workshop Batch 3)



Oleh Duddy Fachrudin

Seorang kolega, sahabat, sekaligus guru bercerita tentang pengalamannya mendapatkan klien yang "aneh" menurutnya. Penasaran dengan kata "aneh" tersebut saya membuka kedua telinga menyimak sebaik mungkin.

"Klien tersebut seorang pengusaha, datang dengan mobil bagus, lalu menemui saya..." ujar kolega saya. "Lalu ia berkata, 'Saya takut miskin'..."

Mendengar cerita tersebut saya terperangah, how come? Bagaimana mungkin ia mengatakan hal yang realitanya adalah sebaliknya?

Namun hal itu sangat mungkin karena ia berada pada doing mode.

Doing mode merujuk pada cara kerja pikiran yang serba otomatis, berfokus pada masa lalu dan masa depan, menghindari ketidaknyamanan, dan pikiran tersebut seolah-olah realita yang sebenarnya.

Doing mode kadang bermanfaat dalam kehidupan individu, tapi seringnya ia menggangu karena menjadi penjara yang membelenggu. Doing mode berpotensi berulang yang kemudian menjadi ruminasi (rumination thought).

Kebalikan doing mode adalah being mode. Cara kerja pikiran ini lebih terjaga, tertata, dan tidak terburu-buru. Pikiran hanyalah sebuah bentuk imaji mental, bukan sebuah kenyataan. Individu yang mengembangkan being mode lebih menyadari pikiran yang datang dan mengolahnya menjadi sebuah keputusan yang tepat.

Memunculkan being mode dalam keseharian seolah mudah, namun nyatanya butuh latihan, apalagi bagi mereka yang memiliki gangguan, seperti depresi dan kecemasan.

Itulah mengapa doing vs being mode menjadi satu sesi yang amat penting dalam Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT). Di sesi ini, klien diajarkan untuk mengenali dan menyadari pikirannya, apakah itu termasuk dalam doing mode atau being mode. Setelah berkenalan dengan pikirannya sendiri (yang kenyataannya lebih banyak doing mode), tahap selanjutnya adalah berlatih mindfulness.

Banyak jenis latihan mindfulness yang bisa dilakukan, seperti breathing, body scan, dan walking. latihan-latihan tersebut bukan hanya dilakukan selama sesi bersama terapis, namun juga di rumah. Sampai akhirnya, klien dapat mengevaluasi sendiri, "Pikiran saya masih sering berada pada mode doing atau sudah being ya?"

Cek pelatihan mindfulness terbaru di sini >>>

Minggu, 06 Januari 2019

Event Mindfulness: Mindfulness-Based Cognitive Therapy


Oleh Duddy Fachrudin

Mengawali 2019, apa resolusimu?

Setiap orang mendambakan kondisi yang lebih baik setiap harinya. Jika tidak bisa lebih baik, minimal hari ini setara dengan hari kemarin. Jika saat ini lebih buruk dari yang lalu, maka kita menjadi orang yang merugi.

Kesehatan, finansial, spiritual, ilmu dan pengetahuan, teknologi, relasi dan sosial, serta kebahagiaan secara psikologi merupakan domain resolusi dalam hidup manusia.

Kita berharap semua aspek kehidupan tersebut terpenuhi sehingga kehidupan yang kita jalani dapat berjalan dengan lancar dan tenteram.

Namun, kadang kita menemui beberapa aspek tidak berada dalam keseimbangan sehingga menggerus dan menggoyahkan perjalanan hidup. Di saat seperti ini, jiwa kita menjadi tidak stabil, pikiran terdistorsi, dan perasaan yang tidak menentu hadir menemani hari demi hari.

Maka, resolusi 2019 itu perlu ditambahkan satu domain lagi, yaitu berharap agar bisa lebih mindful. Agar kita bisa menyadari, menerima, dan melepas segala pikiran dan perasaan yang tidak nyaman.

Untuk itu kami hadir.

Mindfulness-Based Cognitive Therapy ini bukan hanya untuk para praktisi psikologi saja, namun untuk siapa saja yang ingin mempelajari mindfulness secara sistematis dan komprehensif, lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Beritahu teman-teman dan kerabatmu. Kabar terbaru hingga hari ini, masih ada seat tersedia untukmu.




Rabu, 21 November 2018

[Event Mindfulness] Be A Mindful Mom




Ibu, jangan bersedih
Ibu, berpikirlah yang jernih
Aku yang sebentar lahi lahir ini, akan membuatmu ceria

Namun, aku, sang ibu entah mengapa gelisah, lelah, dan mudah marah. Lantas kemudian menyendiri, kurang bisa berkonsentrasi, dan memiliki pikiran bunuh diri. Entah mengapa, rasa ini hadir. Bahkan setelah anakku yang dinanti telah lahir.

Ternyata problem psikologis ini bernama Post Partum Depression (PPD) atau Depresi Pasca Melahirkan. Itu yang dikatakan dokter dan psikolog. Kini ku tahu permasalahanku, namun aku pun ingin lebih tahu tentang hal ini dari mereka yang pernah mengalami hal serupa. Dan tentunya, aku perlu tahu bagaimana caranya menangani permasalahan ini.

Karena aku, ibu, ingin bahagia, dan karenanya anakku bahagia.

Be a mindful mom. Itulah aku.

Selasa, 28 Agustus 2018

Event Mindfulness: Metode Mindfulness-Based Strength Practice (MBSP)


Oleh Duddy Fachrudin

Tiga puluh sembilan orang menjadi partisipan sebuah penelitian psikologi. Mereka kemudian dibagi menjadi dalam dua kelompok: 19 orang menjadi kelompok eksperimen, sementara 20 orang bergabung dalam kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen diberikan intervensi psikologi, sementara kelompok kontrol tidak.

Partisipan diberikan self-report mengenai well-being, yaitu: Satisfaction With Life Scale, Flourishing Scale, Positive Psychotherapy Inventory, dan Signature Strengths Inventory Scale.

Kuesioner tersebut diberikan kepada dua kelompok penelitian sebelum dan sesudah intervensi psikologi.

Pertanyaan sederhananya adalah apakah ada perbedaan yang signifikan skor well-being antara kelompok eksperimen dan kontrol? (baca hasil dan diskusinya di sini)

Penelitian yang dilakukan Ivtzan, Niemic, dan Briscoe (2016) ini menggunakan Mindfulness-Based Strength Practice (MBSP) sebagai intervensi psikologi yang diberikan kepada kelompok eksperimen selama  8 minggu secara daring.

MBSP sendiri merupakan intervensi yang memadukan antara konsep mindfulness dengan psikologi positif. It's sounds interesting.

Dan metode MBSP dapat dipelajari beberapa hari lagi di sebuah workshop yang merupakan rangkaian dari event Kongres HIMPSI di bulan september.


So, it's time to enjoy the moment, 
cultivating happiness and flourishing, 

keep positive :)

Referensi:
Ivtzan, I., Niemiec, R. M., & Briscoe, C. (2016). A study investigating the effects of Mindfulness-Based Strengths Practice (MBSP) on wellbeing. International Journal of Wellbeing, 6(2), 1-13. doi:10.5502/ijw.v6i2.557

Sumber gambar:
http://picbear.online/himpsipusat

Merdeka dari Penjara Pikiran Melalui Puisi


Oleh Duddy Fachrudin

Puisi sudah menjadi suatu hal yang wajib ada dalam kelas atau sesi intervensi mindfulness. Ia adalah bahasa metafora yang membuat kita menjelajah ke dalam samudera untuk merajut makna. Puisi pula yang melunakkan jiwa-jiwa yang keras, yang belum merdeka dari belenggu rasa dan penjara pikiran.

Maka, karena itu pula Mark Williams, seorang psikolog klinis dan salah satu penulis buku "Mindfulness-Based Cognitive Therapy for Depression" melantunkan Hokusai Says karya Roger Keys dengan indahnya di sebuah channel youtube.

Hokusai says Look carefully.
He says pay attention, notice.
He says keep looking, stay curious.
He says there is no end to seeing.
He says Look Forward to getting old.
He says keep changing, you just get more who you really are.
He says get stuck, accept it, repeat yourself as long as it’s interesting.
He says keep doing what you love.
He says keep praying.

He says every one of us is a child, every one of us is ancient, every one of us has a body.
He says every one of us is frightened.
He says every one of us has to find a way to live with fear.
He says everything is alive –shells, buildings, people, fish, mountains, trees.

Wood is alive.
Water is alive.

Everything has its own life.
Everything lives inside us.

He says live with the world inside you.
He says it doesn’t matter if you draw, or write books.

It doesn’t matter if you saw wood, or catch fish.
It doesn’t matter if you sit at home and stare at the ants on your veranda
or the shadows of the trees and grasses in your garden.

It matters that you care.
It matters that you feel.
It matters that you notice.
It matters that life lives through you.

Contentment is life living through you.
Joy is life living through you.
Satisfaction and strength is life living through you.
Peace is life living through you.

He says don’t be afraid.
Don’t be afraid.

Look, feel, let life take you by the hand.
Let life live through you.

Puisi menyembuhkan sekaligus menumbuhkan hati yang telah larut dalam kesedihan dan kekecewaan. Ia mengikis kecemasan serta kekhawatiran. Dan meneduhkan jiwa yang sedang gundah tak tentu arah.


Maka, kami merayakan diri melalui puisi.

Sebuah kedai kopi menjadi saksi, bahwa kami telah melepaskan diri dari penjara pikiran. Memproklamirkan kemerdekaan untuk kembali menjadi manusia sesuai fitrahnya. Dimana kejernihan hati dan pikiran diutamakan untuk bertualang di jalan kehidupan.

Kesabaran dan kebersyukuran, serta cinta kasih sebagai landasan bertindak dengan kesadaran. Dan tentu ikhlas menerima apapun yang terjadi dan menghadapi yang akan terjadi.

Kami ikhlas menjalani saat ini, di sini.

Sumber gambar:
Kak Oka Ivan dan 372 Dago Pakar

Minggu, 19 Agustus 2018

Mindfulness Event: Merdeka Dari Penjara Pikiran


Oleh Duddy Fachrudin

Kekecewaan, kemarahan, kecemasan, kesedihan, kebencian, rasa malu, ketakutan, rasa bersalah berlebihan, kesombongan, iri, dengki, dan prasangka negatif yang terus membelenggu membuat kita sesungguhnya "belum merdeka" dari kehidupan ini.

Saatnya kita menjadi pandai mengelola rasa dan pikiran.

Mari belajar bersama memerdekakan diri dari penjara pikiran, pada hari minggu, 26 Agustus 2018 pukul 09.00-12.00 wib @Kopi372 Dago Pakar, Bandung ☕🌳

Event asik ini memiliki 3 kegiatan:

1. Sesi mindfulness
2. Musikalisasi puisi
3. Launching komunitas Mindfulnesia

Bersama Kang Duddy & Tim Mindfulnesia.

Siapa yang bisa hadir? Anda yang ingin hidupnya lebih baik, ingin terus meningkat secara mental, dan pastinya yang menyukai psikologi 💖💖💖

Daftar sekarang juga karena tempat terbatas ke:
Hesti: 0812 1435 777

Investasi IDR. 150K* dan sudah termasuk seminar kit, e-certificate, snack & coffee.

*Semua keuntungan dari event ini akan disumbangkan kepada korban gempa Lombok