Selasa, 13 Februari 2018

Ketika Cinta Akhirnya Merubah Segalanya (Mindful Learning untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian 6, Habis)

Miracle of Love

Oleh Duddy Fachrudin

Artikel sebelumnya : Mindful Learning untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian 5

Kang Tauhid Nur Azhar kembali melanjutkan kisahnya:

"Jika setidaknya kehadiran saya dapat membahagiakan orang-orang terdekat yang jelas dan nyata membesarkan saya dengan cinta dan keikhlasan yang luar biasa, mengapa saya tidak berlaku sama dengan mereka? Bahkan lebih semestinya, meski kini saya sadar sepenuhnya bahwa itu pasti tidak bisa.

Setiap cinta punya kualitas yang berbeda. Walhasil saya seperti melihat sedikit harap. Ada lorong cahaya sempit dimana berkas cahaya berpendar di ujungnya. Usai sholat Ashar saya tertidur dalam posisi bersandar di dinding kamar yang panas. Sebentar saja. Nyaris tak terasa. Momen theta singkat mungkin. Bling-bling begitu rasanya.

Dan saya mulai membuka tumpukan modul yang bertahun-tahun menemani dan tidak bisa dimengerti. Lalu saya melihat huruf-huruf dan gambar struktur tubuh serta berbagai rumus seolah menari dalam pusaran cahaya. Telinga saya mendengar ada alunan nada lembut berintensitas rendah dan di latarnya terdengar suara beberapa dosen yang tengah bercerita saat mengajar.

Tetiba semua itu terserap dalam otak saya. Dan believe or not, saya kemudian paham.

Setelah tahun-tahun kegelapan yang membuat saya berjalan hanya dengan meraba saja, kini seolah saya dilempar ke dalam sebuah ruangan bercahaya.

Rupanya selama ini memori itu ada. Tersimpan di sudut terjauh dan terbalut debu kegelisahan yang tak berkesudahan. Lampu-lampu harapan yang semula berpijar mulai padam dan tertelan dalam kelam. Tapi kini cinta membuat segalanya menjadi nyata. Debu gelisah mulai tersaput oleh Rahmah dan setumpuk rasa bersalah mulai basah oleh sejuknya mata air kenangan kasih sayang yang telah begitu banyak orang-orang tercinta curahkan.

Tetiba saya mengerti hampir semua pelajaran yang telah saya lalui.

Dan ujian 9 mata kuliah dalam 2 hari itu berhasil saya lalui. Lulus.

Pak Dekan mengatakan bahwa keajaiban telah terjadi. Dunia telah mendapatkan keajaiban katanya. Jawa Tengah tidak hanya memiliki Borobudur. Tapi juga ada semangat pantang mundur yang ajaibnya tidak hanya dimiliki oleh diri sendiri, melainkan dapat ditularkan kepada kita semua. Demikian kata beliau.

Sejak saat itulah hingga hari ini saya "jatuh cinta" pada beliau, orang yang sangat saya hormati. Beliaulah yang mengangkat saya sebagai Dosen PNS di FK Undip bukan karena prestasi akademis saya, melainkan karena beliau ingin menunjukkan pada adik-adik angkatan bahwa perubahan bisa datang dari niat dan cinta.

Karena niat dan cinta itu pulalah saya mendapat beasiswa QUE Project dari World Bank. Dan kembali saya ternganga tak menduga karena Chicago University, Brown, George Washington, Harvard-MIT, sampai Anchorage University di Alaska mengundang saya untuk bergabung dengan mereka sebagai Ph.D student. Apa yang mereka nilai dari saya?

Sampai sekarang saya terus bertanya-tanya... mungkin ini yang namanya mindful living ya?

Who knows?"

Kisah dari Kang Tauhid Nur Azhar yang merupakan lulusan FK Undip menutup artikel "Mindful Learning untuk Mahasiswa Kedokteran". So, apa yang bisa diterapkan dari cara-cara sederhana dalam mindful learning agar Anda ketagihan belajar?

Sumber gambar:
https://www.yogajournal.com/lifestyle/6-wise-new-years-intentions

Share:

0 komentar:

Posting Komentar