Oleh Duddy Fachrudin
Jika ada satu intervensi psikologi yang gitu-gitu aja, cenderung membosankan, dan mungkin malah membuat stres, maka itu adalah mindfulness.
Mungkin saja hasil-hasil penelitian yang membesarkan nama mindfulness itu penuh dengan bias dan konflik kepentingan.
Mindfulness sebagai prediktor kebahagiaan, kesejahteraan psikologis, ataupun kesehatan fisik mungkin juga perlu dipertanyakan keabsahannya.
Bukankah berlatih mindfulness dan mengembangkan kehidupan yang mindful, aslinya tidak mengharapkan apa-apa?
Maka jangan terlena rayuan orang-orang yang mengatakan mindfulness adalah jurus jitu dalam menyelesaikan kecemasan, depresi, atau permasalahan psikologis lainnya.
Mindfulness mengajak individu untuk tidak menilai. Namun, manusia tidak bisa tidak melakukan penilaian atau evaluasi. Termasuk tulisan ini yang penuh dengan penilaian.
Masih banyak alternatif tritmen atau intervensi lain yang bisa digunakan, yang lebih mudah, instan, dan berdampak ketimbang mindfulness.
Mindfulness bukan apa-apa. Bukan strategi keramat.
Mindfulness tidak hebat-hebat amat.
Sumber gambar:
0 komentar:
Posting Komentar