Selasa, 16 Oktober 2018

Cara Agar Uang Membuat Dirimu dan Semesta Lebih Bahagia


Oleh Tauhid Nur Azhar

Zakat, infak, dan sedekah tidak sekadar melipatgandakan rezeki, menyehatkan jiwa, tetapi juga mampu menyehatkan badan dan mempertajam pikiran.

Kini, hal tersebut sudah dapat dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuwan melalui serangkaian penelitian. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Dunn[1], seorang pakar psikologi dari University of British Columbia, Vancouver, Kanada.

Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Science, volume 319, edisi Maret 2008 tersebut, menyimpulkan bahwa semakin besar uang yang dibelanjakan orang untuk menolong sesama atau dalam rangka memberi hadiah untuk orang lain, akan menjadikan seseorang lebih bahagia dalam hidupnya. 

Itulah mengapa, Elisabeth Dunn memberi judul tulisannya dengan sangat provokatif, yaitu ”Spending Money on Others Promotes Happiness” atau ”Membelanjakan Uang untuk Orang Lain akan Meningkatkan Kebahagiaan”.

Dalam penelitian tersebut, Dunn dan rekannya meneliti 109 orang mahasiswa. Para mahasiswa tersebut dibagi ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama diberi kebebasan untuk memilih jumlah uang yang ditawarkan, apakah 20 dolar ataukah 5 dolar. 

Hasilnya sudah bisa ditebak, para mahasiswa memilih yang 20 dolar dan mengatakan bahwa mereka lebih bahagia dengan uang 20 dolar ketimbang hanya 5 dolar. Sebuah hasil yang wajar tentunya. Para mahasiswa itu menambahkan pula bahwa mereka akan membelanjakannya untuk diri sendiri ketimbang untuk orang lain. 

Dunn dan timnya kemudian memberi 46 mahasiswa lain amplop berisi uang 5 dolar atau 20 dolar, akan tetapi mereka tidak diberi kebebasan memilih untuk apa uang tersebut akan dibelanjakan. Para peneliti menyuruh mereka membelanjakan uang itu untuk hal-hal tertentu.

Menariknya, mahasiswa yang mengeluarkan uang untuk amal kemanusiaan atau membeli hadiah untuk orang lain ternyata lebih bahagia dibandingkan mereka yang membelanjakan untuk kepentingan pribadi, seperti melunasi rekening atau bersenang-senang. 

Dengan memberi, mereka mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan plus yang tidak didapatkan dari sekadar membelanjakan uang untuk kepentingan sendiri.

Fenomena ini tidak hanya berlaku di kalangan mahasiswa saja. Kelompok penelitian Dunn juga melakukan jajak pendapat pada 16 karyawan di sebuah perusahaan di Boston sebelum dan sesudah mereka mendapatkan bonus dengan beragam besaran. 

Dunn dan rekannya pun mengumpulkan data tentang gaji, pengeluaran, dan tingkat kebahagiaan dari 632 orang di seantero Amerika Serikat. Kesimpulannya sungguh menarik. Dalam kedua kelompok orang tersebut, kebahagiaan ternyata ada hubungannya dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk orang lain daripada jumlah absolut bonus atau gaji.

Itulah mengapa, Jonah Lehler[2] dalam bukunya How We Decided (2009) mengatakan bahwa berlaku dermawan alias altruistik alias itu terasa enak. 

Mengapa demikian? Sesungguhnya, Allah Swt. telah merancang otak manusia sedemikian rupa sehingga yang namanya berbagi, memberi, dan bersikap dermawan itu menyenangkan. Dengan kata lain, bersikap baik kepada orang lain itu akan membuat kita merasa lebih aman dan nyaman daripada kita berlaku kikir.

Referensi:
1. Dunn, EW., Aknin, LB., & Norton, MI. Spending money on others promotes happiness. Science 2008; 319: 1687-1688.
2. Lehrer, J. How We Decide. New York: Houghton Mifflin Harcourt 2009.

Sumber gambar:
https://givingcompass.org/article/how-to-give-money-and-get-happiness-more-easily/

Share:

0 komentar:

Posting Komentar