Kamis, 17 September 2020

Cara Melepaskan Trauma Masa Lalu




Oleh Duddy Fachrudin 

Trauma masa lalu seringkali membuat hidup seseorang menjadi tidak nyaman. Apalagi jika ia sering terbayang dan bertemu dengan objek atau subjek trauma.

“Bagaimana caranya agar perasaan dendam kepada ayah saya berhenti?”

Dalam sebuah forum kecil yang saya bawakan, tiba-tiba saja seorang residen narkoba mengangkat tangannya dan bertanya kepada saya. 

Ia terlihat masih sangat muda dan usianya mungkin masih 20 tahun. Nafasnya terasa berat, meski wajahnya mencoba untuk tegar. 

Seketika saya menanggapi pertanyaannya dengan senyuman agar ia lebih tenang.

Tanpa diminta oleh saya, ia bercerita mengenai pengalaman traumatisnya. Hal itu terjadi saat ia kelas 4 SD. Kepala bagian kanan dipukul dengan sebongkah kayu oleh ayahnya. 

Pemuda ini mengakui bahwa sebenarnya ia dipukul karena kesalahannya, yaitu membolos sekolah. Namun, kejadian tersebut selalu membekas dan membuatnya marah serta dendam kepada ayahnya.

Saya merasakan hal yang telah terjadi padanya. 

Tentu pengalaman tersebut sangat menyakitkan, dan yang lebih menyakitkan adalah ingatan tentang pengalaman itu terus tertanam dalam pikirannya. 

Namun, meskipun ia sadar bahwa ia marah dan dendam terhadap ayahnya, ia berusaha untuk mencari solusi. 

Ini adalah suatu hal yang sangat positif, karena suatu hal yang sia-sia jika terus menerus mengutuk kegelapan. Lebih baik mulai menyalakan lilin kehidupan, bukan? 

###

Banyak orang mengalami peristiwa-peristiwa negatif dalam hidupnya, termasuk orang-orang sukses. Salah satu orang tersebut adalah Oprah Winfrey yang bukan hanya sukses sebagai seorang host, pengusaha, filantropis, dan masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia. 

Namun yang paling penting ia telah sukses melepas pengalaman traumatiknya. Oprah kecil sering mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh sepupunya sendiri. Dan ketika ia berusia 14 tahun, ia hamil dan bayinya meninggal.

Dengan tekad dan kecerdasannya, Oprah perlahan mulai bangkit dan melepaskan pengalaman pahitnya, serta berusaha fokus pada pekerjaannya sebagai penyiar berita di sebuah stasiun radio lokal. 

Dua tahun berikutnya ia direkrut oleh stasiun televisi dan dipekerjakan bukan hanya sebagai pembawa berita, tapi juga sebagai host acara talkshow “People Are Talking”. Karirnya terus menanjak hingga ia memandu program acaranya sendiri, yaitu “The Oprah Winfrey Show” sejak tahun 1986.

Melepas pengalaman traumatik dapat dilakukan dapat dengan berfokus pada apa yang kita ingin capai. Bagi sebagian orang hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Namun bagi yang lain terasa sangat sulit, karena ketika fokus pada pekerjaan, misalnya, ingatan-ingatan menyakitkan itu muncul kembali dan mengganggu fokus. 

Maka pada titik ini, kita perlu kembali kepada pengalaman tersebut, melihatnya, mendengarnya, merasakannya, dan berdamai dengannya.

Berdamai dengan memaafkan orang yang pernah menyakiti kita atau bahkan memaafkan diri kita sendiri yang telah berbuat salah di masa lalu. 

Karena bukankah memaafkan adalah memberi ruang kecil dari kebencian yang ada dalam hatimu?

Memeluk pengalaman traumatis dengan penuh penerimaan, memaafkan, dan cinta membuat hati lebih tenang. Bukan hanya itu, kita tidak lagi terpenjara dalam jeruji pikiran. 

Sumber gambar:
  
Share:

0 komentar:

Posting Komentar